Archive for the ‘Inspirational’ Category

TERAPI KELAHIRAN

Jul14Membawa “kemarahan tersembunyi” kepada orangtua menjadi Salah satu sumber konflik dalam rumah tangga. Kepahitan yang tak diselesaikan kepada Ayah atau Ibu dilampiaskan secara tidak sadar kepada pasangan atau anak.

Jalan pemulihannya kami mengajak Klien mensyukuri orangtua sebagai sumber hidup, tak peduli berapa banyak kesalahan atau kekurangan mereka. Seperti yang nyata dari kesaksian pemazmur:
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; Ya…ajaib apa yang Kaubuat dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. (Mazmur 139:13-14)

Tuhan sudah menitipkan Kita pada Papa dan Mama untuk suatu maksud. Tak peduli mereka pernah gagal mendidik kita. Ya, Mereka boleh gagal, tetapi rencanaNya yang indah dalam hidup Anda tidak bisa digagalkan siapapun. Itulah sebabnya Firman Tuhan menegaskan: Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, supaya kamu berbahagia menikmati usia sepanjang hidupmu.

Wujud penghormatan atau penghargaan itu berupa bangga, respek dan berbuat baik pada orangtua. Merekalah satu-satunya yang dipakai Tuhan membuat kita hidup, lahir di bumi ini. Tak peduli bagaimana prosesnya, Alllah ikut campur tangan dan punya rencana. Karena itulah kita menghormati Orangtua. 

Usahakan juga mengingat satu dua kebaikan Papa atau Mama, itu akan menghangatkan jiwa Anda. Setiap merayakan ulangtahun nikmatilah, sambil mengingat jasa mereka.

Lalu apa berkat bagi kita jika menghargai Papa dan Mama?

Mereka yang bangga pada Ayahnya, akan bangga menjadi Ayah bagi anaknya. Pria yang bangga pada Ibunya, akan sayang pada Ibu anak-anaknya (istri)

Mereka yang bangga pada Ibunya, akan bangga menjadi ibu bagi anaknya. Wanita yang bangga pada Ayahnya, akan sayang pada Ayah dari anak-anaknya. (Suami)

Ya, cara terbaik menghormati Papa atau Mama ialah dengan cara mengasihi pasangan kita, dan mendidik cucu mereka sebaik-baiknya. Jika kita bisa memberi uang atau bantuan lainnya itu bukanlah sekedar kewajiban tapi Hak Istimewa. Kita lakukan dengan sukacita.

Akhirnya, Jika masih ada kemarahan tersembunyi pada orangtua, sisa kepahitan dari masa lalu yang buruk putuskanlah untuk memaafkan. Sambil berkata: “Terima kasih untuk Papa/Mama yang beri saya hidup. Saya memaafkan Papa/Mama, apapun yang mereka pernah lakukan. Biarlah ini Cukup berhenti di saya saja. Aku Tidak akan mengulang pada anak-anakku, dan membuat pohon yang baru”

Uraian lengkap soal ini bisa baca buku: “Mengenali Monster Pribadi”, buku tentang seni pemulihan diri dari masa lalu yang buruk. 

Tulisan ini telah meminta ijin dari penulisnya Bpk Julianto Simanjuntak. Beliau adalah Pendiri Pelikan, Penulis dan Pengajar Konseling di STT Jaffray. Twitter: @PeduliKeluarga. Web: www.juliantosimanjuntak.com. Ebook: Bagi pengguna Ipad dan Iphone bisa mengunduh Buku Julianto dan Roswitha via www.juliantobooks.mahoni.com

“Letusan Gunung Kemarahan”

JuliantoMarah adalah emosi yang wajar. Marah itu manusiawi. Hanya saat diungkapkan, ada kemarahan yang membangun, ada yang bersifat merusak. Tergantung cara si Pemilik mengelola emosi marahnya. Ada yang suka mengumbar kemarahan, ada pula yang cenderung menyimpan. Tapi ada pula yang cakap mengemukakan kemarahannya secara asertif. Yakni, menyampaikan rasa marah pribadi tanpa menyerang atau menyakiti orang lain.

Jika kemarahan atau luka Anda tumpuk terlalu dalam dan terlalu lama, kelak dia bisa “meletus”. Material yang keluar bisa berupa lava gosip hingga abu vulkanik caci maki yang merusak dan menghancurkan nama baik orang lain, menyakiti orang di sekitar dan membuat mereka menjauhi si Pemarah. Kerusakannya bisa hingga ratusan kilometer dari “letusan” kemarahan tadi. Sebab gosip akibat kemarahan yang Anda pancarkan bisa di bawa angin ke barat dan ke timur, ke selatan dan utara. Yakobus berkata, lidah saat tidak dikuasai bisa membakar dan merusak dengan sangat dahsyat

Seperti Gunung Kelud yang awalnya indah dan baik sebelum meletus‎, demikian juga penampilan kita yang cakap menyimpan kepahitan dengan rapat-rapat. Tampak oke-oke saja.

Tapi berapa lama bisa bertahan? 

Janganlah menyimpan luka, jangan berpura-pura tidak marah. Cari seseorang untuk bisa berbagi sebelum kemarahan itu memuncak.

Temukan cara yang baik untuk mengeluarkan emosi marah dan berbagi kekecewaan. Jika memungkinkan, segera temui orang yang membuat Anda merasa tersakiti. Ungkapkan secara asertif, dan mencari solusi bersama. Bukannya dengan cara gosip, marah-marah tidak karuan, apalagi sampai menghina dan memaki ciptaan-Nya.

Seperti Firman Tuhan menegaskan, biarlah kemarahan kita bersifat harian. Sebelum padam matahari, selesaikan kemarahan.‎ Alangkah baik jika family altar atau ibadah keluarga juga dipakai untuk menyelesaikan emosi-emosi negatif sepanjang hari, antara kita dengan pasangan atau anak terhadap orang tua. Perhatikan juga wahai orang tua, janganlah membiarkan anak-anak tidur dalam kemarahan. Sebab itu akan merusak emosi mereka.

Saudara, mengelola kemarahan adalah skill yang bisa dipelajari, supaya kita tidak bersalah terus menerus dalam kemarahan. Sebab a‎marah manusia yang dibungkus kebencian membuat banyak orang jadi tersandung. Membuat hati pemiliknya berwajah mendung.

Sebaliknya kita perlu membangun “kemarahan Ilahi” (divine anger). Marah saat melihat kebenaran diinjak-injak. Marah melihat ketidakadilan yang merajalela. Marah saat anak atau pasangan serta orang yang kita cintai terus hidup dalam kesalahan mereka. Ini adalah kemarahan yang didorong rasa sayang mendalam, bukan karena benci atau sentimen pribadi. Kemarahan demikian membangun, dan membawa orang kembali pada jalan yang benar.

Tulisan ini telah meminta ijin dari penulisnya Bpk Julianto Simanjuntak. Beliau adalah Pendiri Pelikan, Penulis dan Pengajar Konseling di STT Jaffray. Twitter: @PeduliKeluarga. Web: www.juliantosimanjuntak.com. Ebook: Bagi pengguna Ipad dan Iphone bisa mengunduh Buku Julianto dan Roswitha via www.juliantobooks.mahoni.com

 

Sindrom Kelelahan

JuliantoLelah adalah kondisi dimana energi kita terkuras habis, tenaga kita jauh berkurang dan saat dimana kita paling membutuhkan istirahat. Kelelahan tidak hanya bersifat fisik, tapi bisa juga secara psikis. Dimana emosi dan pikiran kita tersedot habis untuk memikirkan masalah keluarga, penyakit, ekonomi rumah tangga dan sebagainya.

Jika kelelahan terlalu sering dan dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat merusak kesehatan baik fisik maupun psikis. Tubuh manusia normalnya bekerja antara 8-10 jam. Itupun perlu istirahat sewaktu-waktu. Jika dipaksakan membahayakan kesehatan.
Salah satu sumber kelelahan psikis adalah jika kita mengerjakan pekerjaan yang tidak kita sukai. Apalagi setiap hari, bekerja tanpa motivasi dan kecerdasan emosi memadai. Sindrom kelelahan bukan hal biasa, jadi jangan dianggap remeh. Tubuh manusia sudah dirancang untuk bekerja dan juga beristirahat. Karena itu penting menjaga keseimbangan.

Allah sendiri saat mencipta dunia dan isinya termasuk manusia, mengambil waktu istirahat yang dikenal dengan sabat. Enam hari lamanya Ia bekerja dan beristirahat pada hari ketujuh. Pada saat beristirahat Allah menikmati dan mengevaluasi karyaNya. Dalam hukum taurat, Allah memberikan hukum Sabat, dimana umatNya wajib beristirahat setiap hari ketujuh. Tentu ada maksud Tuhan yang baik memberikan hukum sabat bagi umatNya.

Namun masa kini sebagian orang mengabaikan pentingnya istirahat, baik sengaja maupun tidak. Baik demi tuntutan ekonomi, tuntutan perusahaan, hingga ada yang mengidap gangguan “candu kerja” (workaholic). Akibatnya mereka yang sibuk bekerja tanpa istirahat cukup bisa mengidap sindrom kelelahan. Overload dengan pekerjaan. Yang biasa ditandai dengan cepat marah, susah tidur hingga gangguan psikosomatis lainnya.

Mereka yang terlalu lelah sulit menikmati makan dengan enak, enggan berelasi dan berekreasi dengan keluarga. Bahkan merusak hubungan romantis dengan pasangan. Tiba di rumah, mereka hanya ingin beristirahat dan menyendiri dengan kesenangannya. Tidak mau diganggu pasangan atau anaknya. Tentu ini membuat seisi rumah merasa tidak nyaman. Anak-anak kehilangan waktu bermain dengan ayah atau ibunya. Istri merasa diabaikan suaminya, atau sebaliknya. Jika anak atau pasangan minta waktu, maka reaksi utama mereka yang kena sindrom kelelahan adalah marah. Sensitif dan mudah tersinggung. Kelelahan juga bisa menimbulkan penyakit fisik. Tubuh yang kurang istirahat tidak sempat mengalami penyegaran.

Belum lagi ditambah masalah mereka yang di kota besar seperti Jakarta yakni kemacetan. Jarak tempuh yang jauh dari rumah ke tempat bekerja. Jika bekerja sehari delapan jam, ditambah 3-4 jam di perjalanan, maka individu menghabiskan setidaknya sebelas hingga dua belas jam sehari. Belum lagi jika yang bersangkutan lembur karena tuntutan perusahaan. Jika kondisi ini berlangsung berbulan-bulan dan bertahun-tahun akan membahayakan.

Belum lagi mereka yang menyibukkan diri dalam kegiatan sosial dan ibadah. Menjadi majelis gereja misalnya. Kadang dua hingga tiga kali ke gereja, terutama malam hari. Ini dapat memperparah sindrom kelelahan tadi. Apalagi jika mereka pecinta sosial media. Masih harus chatting, membalas bbm/email, membaca berita online, dlsb. Kelelahan makin bertambah.

Untuk mengatasi hal ini baik melakukan hal-hal sbb:

  1. Ambil sedikit waktu saat istirahat makan siang. Sekedar memejamkan mata 15-20 menit. Ini akan sangat membantu.
  2. Sediakan waktu khusus dengan keluarga. Membangun keintiman dengan anak dan pasangan. Sebab keakraban keluarga yang hangat meminimalkan stres.
  3. Rancang waktu libur bersama keluarga. Baik di akhir pekan, maupun saat anak libur panjang. Menyegarkan kembali fisik dan emosi anda.
  4. Batasi waktu lembur. Kerjakan semua pekerjaan di kantor dan kalau bisa usahakan jangan bawa ke rumah.
  5. Berangkatlah lebih awal jika itu bisa menghemat waktu anda di jalan.
  6. Setiba di rumah ambil sedikit waktu istirahat, baik tiduran maupun menonton dalam suasana santai.
  7. Batasi kegiatan sosial atau pelayanan, jangan terlalu banyak dan menyita kebersamaan keluarga.
  8. Sediakan waktu untuk olahraga ringan seperti jogging, berenang dsb.
  9. Batasi waktu untuk chatting atau interaksi di dunia maya. Hindari komunikasi bbm, email atau sms yang tidak perlu.
  10. Perbanyak waktu berdoa dan meditasi pribadi. Minta hikmat Tuhan dalam menggunakan waktu dan tubuh pemberianNya.

Semoga berguna.

Tulisan ini telah meminta ijin dari penulisnya, Bpk Julianto Simanjuntak. Beliau adalah Pendiri Pelikan, Penulis, dan Pengajar Konseling di STT Jaffray. Twitter: @PeduliKeluarga. Web: http://www.juliantosimanjuntak.com Ebook: Bagi pengguna Ipad dan Iphone bisa mengunduh Buku Julianto dan Roswitha via http://www.juliantobooks.mahoni.com

WASPADAI 4 HAL SAAT MELANGKAH

“The journey of thousand miles begin with a single step” – Lao Tzu

Pencapaian segala sesuatu dalam hidup dimulai dari  melakukan kalimat ini: MELANGKAH!  Boleh punya mimpi setinggi mungkin, ide secermerlang mungkin, rencana sedetil mungkin, teamwork sebagus mungkin, tapi kalau kita tidak pernah mengambil LANGKAH, semua akan sia-sia. Kisah para tokoh yang berhasil, punya kesamaan, yaitu mereka Melangkah!

Seperti saat membuat kue, maka ada langkah-langkah yang harus diikuti. Kalau berhenti sampai langkah ke-3 dari enam langkah yang harus dikerjakan, maka kue tidak akan jadi. Seperti saat kita berjalan, setelah kaki kanan maju, maka harus diikuti dengan kaki kiri maju, kalo tidak, maka itu bukan melangkah, tapi cuma menggerakkan kaki kanan/kiri aja.

Untuk bisa melangkah, berikut 4 hal yang harus diwaspadai:

1. Kemalasan

Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (Ams 12:27).

Bagaimana supaya tidak malas? Jadilah RAJIN! Tidak ada jawaban lain.

2. Kebiasaan Menunda

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.(Amsal  26:15)

Kemalasan membuahkan kebiasaan menunda. Alangkah baiknya ketika kita harus melakukan sesuatu hal, lakukanlah HARI INI atau SEKARANG juga! Kenapa? Karena penundaan sangat mungkin menjadi sama artinya dengan pembatalan. Di samping itu, penundaan hanya akan memperpanjang proses kegiatan/pencapaian.

3. Ragu/Bimbang

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. (Yak 1:6)

Bagaimana orang bisa menyeberang ke sebuah pulau lain kalau kaki kirinya di perahu satu, dan kaki kanannya di perahu lain? Dia pasti jatuh. Jadi lebih baik: yakinkanlah diri kita lebih dulu. Bagaimana bisa yakin? Carilah informasi sebanyak-banyaknya untuk menghilangkan keraguan dan mengerti risikonya sehingga kegagalan lebih bisa diminimalisasi. Ingat, orang ragu, tidak akan mendapatkan apa-apa. Sebaliknya, ingatlah ayat dalam Yesaya 41:10 ini:

 Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

 4.  Takut gagal

Lebih baik pernah gagal, daripada tidak pernah mencoba. Ingat Colonel Sanders, dengan resep KFC nya. Thomas Alva Edison dengan lampu pijarnya, dll. Mereka bukan orang berhasil, tapi mereka adalah orang yang berhasil akibat kegagalan mereka.

Kalo mau maju, ya harus berani mengalahkan penghalang-penghalang ini. Tidak ada kemenangan tanpa perjuangan. Percayalah bahwa saat kita melangkah, maka Tuhan akan melangkah bersama kita! Jadi dalam melangkah, selalu libatkan Tuhan, sertakan Tuhan dalam langkah/rencana kita. Jika dalam langkah yang kita ambil, kita mengalami kegagalan, atau salah langkah, maka ingatlah selalu: Allah Turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.

Yang penting adalah: lakukanlah bagian kita sebaik mungkin (melangkah), dan ijinkan Tuhan melakukan bagianNya (menyertai). Kombinasi yang sempurna bukan? Ya! Melangkahlah dan keberhasilan akan menjadi bagianmu! (Lovinalina-INSIDE)

Kehendak Tuhan Tidaklah Penting

Dalam Amsal 25:2 tertulis, “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.”

Sesungguhnya ada lho alasan mengapa dalam situasi tertentu kok rasanya kehendak Tuhan jadi amat sangat sulit untuk kita ketahui. Tidak segampang kita mengenali warna hitam atau putih. Bahkan ada begitu banyak situasi yang membuat kita bingung, apa yang harus kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Contoh: siapa yang harus kita pilih sebagai calon teman hidup, universitas mana yang akan kita masuki, siapa yang akan kita nikahi, kemana kita akan pindah, pekerjaan apa yang harus kita ambil. Dan semuanya bukan karena kita tidak berdoa. Kita justru sudah sering berdoa. Ini juga bukan karena kita tidak mau tahu apa kehendak Tuhan. Kita bahkan sangat ingin tahu apa maunya Tuhan.

Tapi seperti tertulis dalam Amsal 25:2, alasannya adalah: karena Tuhan merahasiakannya! Kok bisa?

Bukan karena Tuhan tidak mau kita tahu apa kehendakNya. Dia justru mau kita mengerti, lebih dari kita sendiri. Tapi, di samping itu, Tuhan juga punya alasan lain yang jauh lebih penting dari “sekedar” mengerti kehendakNya. Dia mau kita menemukan DIRINYA, dalam pencarian kita akan kehendakNYA!

Poin terpenting bukanlah kehendakNya, melainkan Tuhan sendiri. DIA ingin agar kita menemukanNya, lebih dari hal-hal penting lain. Pada saat kita mencari Tuhan, mengejarNya, berusaha mengerti kehendakNya, ingatlah dua kebenaran ini:

  1. Tuhan bukanlah jalan pintas untuk kita bisa menikmati kehidupan yang terbaik. Karena DiriNyalah yang terbaik itu.
  2. Tuhan tidak ingin memberikan kepada kita tuntunanNya untuk hidup kita. karena DiriNyalah Sang Penuntun itu.

Kemungkinan paling mengerikan dalam hidup kita bukanlah salah mengerti kehendak Tuhan. Justru yang menakutkan adalah ketika kita mengerti apa kehendakNya dalam hidup kita, tapi dalam proses pencarian kehendak Tuhan, ternyata kita tidak berhasil mengenal Tuhan secara pribadi. Contoh: bisa saja kita memilih teman hidup yang tepat sesuai kehendak Tuhan, tapi kita kehilangan kasih mula-mula kita kepada Tuhan. Bisa saja kita menemukan karir yang tepat, tetapi lalu kita menjadikan karir itu “tuhan” kita (menggantikan Tuhan).

Inilah alasan mengapa Tuhan tidak jelas-jelas memberitahukan apa kehendakNya. Karena pada akhir dari proses kita mencari kehendak Tuhan, DIA ingin kita mengenal “satu hal” yang jauh lebih besar dari hanya mengetahui kita harus melangkah kemana. DIA ingin kita mengenalNya secara pribadi dan bukan dari apa kata orang.

Jadi ketika kita bingung menemukan atau mengenali mana kehendak Tuhan, apa yang harus kita lakukan, kemana kita harus melangkah, percayalah, proses seperti ini justru akan membuat kita semakin mengenal DIA! (Diterjemahkan dan ditulis ulang oleh INSIDE dari blog Pastor Steven Furtick/Elevation Church)

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.” (Hosea  6:3)

CIRI PRIA YANG TEPAT (Bag. 2)

Banyak pernikahan kandas di tengah jalan padahal pada awalnya mereka sepakat untuk berjanji “till death do us part”, akan terus bersama sampai maut yang memisahkan. Untuk ini, kali ini INSIDE ingin memberikan inspirasi seperti apa sih PRIA YANG TEPAT itu, supaya kita hidup dalam pernikahan kudus sampai maut memisahkan. Ciri pria yang tepat adalah:

MENGASIHI ANAK-ANAK

Hati seorang pria yang tepat dapat dilihat dari caranya menanggapi anak-anak. Bicarakan dengannya perihal anak-anak. Ketahuilah apakah ia berkomitmen untuk membesarkan anak-anak yang hebat sama seperti halnya Anda.

Pastikan apakah ia merasa nyaman di tengah mereka dan senang memberikan sebagian dari dirinya untuk mereka. Jika anak-anak adalah untuk masa depan Anda, pastikan bahwa pria itu tahu betul cara mengasihi mereka.

MEMPUNYAI INTEGRITAS

Pria yang tepat tidak patut menjadi pria pengingkar dan tidak konsisten. Ia harus menjadi pria yang melakukan apa yang telah dikatakannya. Pastikan bahwa Anda dapat mempercayai perkataannya dan berharap pada apa yang ingin dilakukannya. Integritas dan karakter berkaitan erat. Anda tidak dapat memilih salah satunya. Bila Anda memilih keduanya, Anda berkesempatan menjadi pasangan dari pria yang luar biasa tepat.

MENGASIHI

Pria yang tepat harus mengasihi Anda. Memang tampaknya sederhana, namun sangat penting. Begitu banyak wanita yang menikah dengan pria yang tidak mengasihi dan tidak dapat mengasihi mereka. Dalam hal ini, pastikan bahwa pria yang tepat itu seperti Yesus, yakni bahwa ia tahu betul secara mendalam cara untuk mengasihi dan memenuhi kebutuhan Anda. Bahwa ia mendahulukan kepentingan Anda daripada dirinya sendiri. Bahwa kasihnya akan membuatnya melayani Anda dan mau mengorbankan hidupnya bagi Anda. Sebutan untuk tipe pria demikian adalah Pria yang tepat.

LANGKAH WANITA YANG PANDAI:

JALANILAH HUBUNGAN ANDA SECARA PERLAHAN

Tahukah Anda bahwa percintaan dan cinta yang berlebihan hanya akan bertahan sekitar dua tahun? Berpacaranlah setidaknya selama setahun, lalu bertunangan selama setahun pula. (Jangan buru-buru maksudnya, Red) Semua diuji dengan waktu. Apa yang terlihat baik di awal akan terlihat “asli”nya setelah melewati rentang waktu tertentu, paling tidak 1 tahun.

IKUTILAH KONSELING PRANIKAH

Di sini akan banyak diajarkan prinsip-prinsip Firman Tuhan tentang pernikahan dan keluarga.

JANGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SEBELUM MENIKAH 

Dampaknya sangat buruk, tidak hanya secara psikis, tapi juga fisik (terkena penyakit menular, atau penyakit mematikan, dll), dan konsekuensi lain yang seharusnya tidak perlu ditanggung.

SELIDIKI ALASAN KETERTARIKAN ANDA

Apakah hanya tertarik secara fisik? Alasan dangkal akan membuat kehidupan pernikahan nantinya juga dangkal.

TELITILAH ALASAN ANDA INGIN MENIKAH

Anda akan menikah dengannya karena ia mencintai Anda dan Anda mencintainya, ataukah karena Anda tengah membenci sesuatu yang lain? Apakah Anda sangat benci melajang sehingga akhirnya menikah karena banyak orang menanyakan perihal itu?

CERMATI BAHWA ANDA MEMILIKI BANYAK KESAMAAN DG PRIA ITU

Banyak orang berpacaran bahagia walaupun banyak perbedaan. Tapi berbeda ketika menikah. Perbedaan semakin tajam/jelas terlihat dan membuat kita berpikir ulang, padahal sudah terlambat.

SEPAKAT UNTUK MEMBICARAKAN PERIHAL KEUANGAN SECARA TERBUKA, SEBELUM MENIKAH

Anda berhak tahu segala sesuatu tentang bagaimana ia mengelola keuangannya.

SEPERTI APA KEHIDUPANNYA

Amati pasangan Anda saat bersama dengan mereka dalam berbagai keadaan. Perhatikan cara ia memperlakukan ibunya. Hal itu merupakan petunjuk yang kuat tentang bagaimana perasaannya terhadap wanita dan bagaimana perlakuannya terhadap Anda nanti. Perhatikan cara ia memperlakukan ayahnya. Hal itu memberi petunjuk tentang bagaimana perasaannya terhadap diri sendiri.

DENGARKAN ORANG-ORANG YANG MENGENAL ANDA

Bagaimana pendapat mereka tentang calon pasangan hidup anda. Terbukalah dengan mereka sehingga mereka juga bisa memberikan penilaian yang obyektif dan jelas.

SIAPAKAH DIA

Sangat baik jika Anda menuliskan hubungan Anda dengan pria itu dalam buku harian. Tuliskan apa yang ia katakan tentang dirinya dan orang lain. Ini akan menunjukkan pola dan inkonsistensi yang mungkin muncul.

Sumber: Buku JANGAN SALAH PILIH-Stephen Arterburn

CIRI PRIA YANG TEPAT (Bag. 1)

Banyak pernikahan kandas di tengah jalan padahal pada awalnya mereka sepakat untuk berjanji “till death do us part”, akan terus bersama sampai maut yang memisahkan. Pertanyaannya: seperti apa sih PRIA YANG TEPAT itu, supaya kita hidup dalam pernikahan kudus sampai maut memisahkan?

BERTANGGUNG JAWAB

Pria yang bertanggung jawab tidak akan menimpakan kesalahan kepada orang lain. Ia akan mengaku bila bersalah, bersedia bertanggung jawab atas kesalahannya itu, mau meminta maaf, dan mau belajar dari kesalahan. Ia mau bertobat dan berubah. Pria yang bertanggung jawab memberi Anda kemantapan, rasa aman, dan hal-hal yang dapat diprediksi.

MENUNDA KESENANGAN

Pria yang mampu menunda mencari kesenangan akan mampu menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Ia dapat menabung dan bukannya memboroskan semua uangnya. Ia akan menjauhi hal-hal yang tidak mampu ia hadapi. Ia akan bekerja keras dalam pekerjaannya dan tidak berharap menjadi kaya dengan cepat. Doronglah dia untuk mempraktekkan sifat itu. Bantulah ia mengembangkan sifat tersebut sebelum menikah dengan Anda. Amati apakah ia memiliki kekuatan untuk menunda sesuatu yang tampaknya baik untuk masa mendatang.

BERKOMUNIKASI

Anda berhak mendapatkan pria yang mau berkomunikasi dengan Anda. Ia tidak harus menggiring banyak orang untuk dikhotbahi di lereng bukit, tetapi ia harus dapat mengungkapkan tentang dirinya dan dapat berkomunikasi dengan baik terhadap Anda secara pribadi. Jika sejak awal sudah tidak ada komunikasi, kemungkinan besar hal itu juga tidak akan pernah ada setelah Anda menikah. Pria yang tepat harus tahu cara berkomunikasi.

MEMILIKI TEMAN-TEMAN YANG MENDUKUNGNYA

Pastikan pasangan Anda yang tepat itu mempunyai teman yang dapat membantunya dan teman yang dapat ia bantu. Bertemulah dengan teman-temannya dan ikutlah terlibat dalam melakukan banyak hal bersama mereka. Jika Anda menikmati kebersamaan dengan mereka, mereka akan dapat mendukung pasangan Anda dan Anda.

Yang menjadi tanda bahaya bagi Anda adalah bila pria yang Anda pilih tidak mempunyai teman dan tidak berkeinginan untuk bergaul dengan orang lain, atau pria yang teman-temannya bersifat buruk.

MEMILIKI TUJUAN

Tanyakan apa tujuan hidupnya, mengapa ia hidup melebihi dari yang perlu dilakukannya di dunia ini, apa yang ia harapkan dapat diberikannya kepada dunia dan bagaimana cara ia melakukan itu. Tanyakan mengapa Allah menciptakannya dan bagaimana hubungan antara tujuan hidupnya dengan Allah.

BAIK HATI DAN MEMILIKI HUBUNGAN YANG BAIK DENGAN WANITA

Pria yang baik dan tepat harus bersikap baik kepada Anda dan menghargai semua wanita. Jika ia berani menghina ibunya atau para wanita lainnya, maka pada akhirnya nanti ia akan beralih menghina Anda. Carilah pria yang menghargai Anda dan semua wanita.

BERDOA dan GEMAR MEMBACA KITAB SUCI

Anda perlu tahu apakah pria pilihan Anda itu seorang pria yang selalu mencari Allah. Pria yang tepat perlu mengikuti pendalaman alkitab, tempat ia belajar lebih banyak tentang Firman Allah. Doronglah ia untuk membaca bersama Anda. Jika ia merasa tidak nyaman, maka itu bisa berarti bahwa keintiman rohani tidak akan menjadi bagian dari kehidupan pernikahan Anda kelak. (Bersambung…) Sumber: Buku JANGAN SALAH PILIH-Stephen Arterburn

 

 

 

KESUKSESAN VS KEGAGALAN

“Ayo kamu pasti bisa!…sukses!…sukses!…berhasil!” kata-kata itu terus diteriakkan berkali-kali dari panggung sambil diikuti oleh ribuan peserta yang hadir. Setidaknya begitulah pemandangan yang lazim terlihat pada seminar-seminar motivasi, baik dari dalam maupun luar negeri.Adayang mengaku ketagihan dengan seminar-seminar serupa, namun tidak sedikit pula yang kecewa, karena seminar tersebut tidak menghasilkan perubahan apa-apa dalam kehidupan seseorang. Bahkan tidak jarang orang pulang seminar dalam keadaan stress.

Kesuksesan merupakan sebuah kata yang bagi masing-masing orang bisa diterjemahkan berbeda-beda.Adayang beranggapan sukses adalah banyak harta, sementara ada juga yang mengukur tingkat sukses dengan kebahagiaan batin yang bisa dicapai. Apapun definisi sukses menurut kita, yang pasti semuanya itu menggambarkan sebuah keadaan yang lebih baik dari yang ada sekarang.

Banyak orang mengejar kesuksesan dengan antusias, kerja keras dan bahkan pengorbanan yang luar biasa. Semua orang pasti ingin sukses. Kita begitu terbuai dengan kesuksesan, sehingga kita lupa bahwa kesuksesan mempunyai sisi wajah lain yang disebut dengan kegagalan. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mau atau merencanakan sebuah kegagalan. Namun apa yang terjadi? Justru kita malah masuk kedalam kegagalan demi kegagalan.

Kita lebih suka mendengar kisah-kisah keberhasilan seseorang dari pada kisah kegagalannya. Seakan-akan kita hendak menutup telinga rapat-rapat untuk kisah kegagalan, sebaliknya… kita buka mata lebar-lebar untuk kisah sukses seseorang. Tahukah Anda, bahwa sikap inilah yang justru seringkali menghancurkan hidup kita. Kita tidak suka kisah kegagalan, namun kita begitu mengejar kisah sukses seseorang.

Sebagai contoh: kisah kesembuhan Illahi yang disaksikan di gereja tentu akan lebih kelihatan menarik, ketimbang kisah sebuah penyakit menahun yang tak kunjung sembuh.

Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kisah kesembuhan hanya akan menimbulkan mimpi dan secercah harapan saja bagi orang lain yang sedang sakit? Tidak lebih dari itu! Tapi pernahkah Anda membayangkan seseorang yang berjuang dari sakit parah yang tak kunjung sembuh, dan itu disaksikan di mimbar gereja yang sama, akan membawa dampak yang jauh berbeda? Pikirkanlah sejenak! Seandainya kita menderita sakit keras, mana yang lebih berarti? Mendengar kisah kesembuhan orang lain, atau kisah perjuangannya untuk meraih kesembuhan yang tak kunjung tiba?Adabeberapa Hamba Tuhan yang menderita kebutaan fisik secara permanen di negeri ini yang selalu saja berhasil menghadirkan atmosfir hadirat Tuhan yang luar biasa setiap kali mereka berbicara memberitakan Firman Tuhan. Dari situ kita mengerti mana yang lebih berarti. Kisah kesuksesan atau kegagalan orang lain.

Penting sekali bagi kita untuk mengerti dan memahami sepenuhnya bahwa pengejaran kesuksesan tidak akan luput dari kegagalan. Jika kita hanya membuka diri terhadap kisah sukses orang lain, maka kita hanya akan memiliki mimpi dari kenyataan yang telah diraih orang lain. Akan tetapi kalau kita terus menerus belajar dari kisah kegagalan orang lain, maka kita akan beroleh kemampuan untuk meraih mimpi kita sendiri.

Jadi, mulai sekarang, ubahlah cara pandang terhadap kesuksesan dan kegagalan. Keduanya merupakan 1 mata uang dengan 2 sisi. Jangan takut gagal. Teruslah berjuang dan Anda akan mencapai kesuksesan Anda sendiri. (Liem Po Han)

Sesudah induk singa menyadari bahwa usahanya gagal dan pengharapannya hilang lenyap, ia mengambil anaknya yang lain dan membesarkannya menjadi singa muda. (Yehezkiel 19 : 5)