Archive for January, 2010

Nyata KuasaNya

Sudah sejak 2005, perusahaan dimana saya bekerja mengalami kegoncangan ekonomi. Hal ini terus berlarut-larut. Keadaan memang cukup membingungkan, sampai pada akhirnya, per November 2006 saya resmi mengundurkan diri. Setelah itu saya mulai mencari pekerjaan melalui koran, internet, bahkan Warta Jemaat GBI Jl Gatot Subroto.

Tanpa pemasukan keuangan, keadaan terasa sulit buat saya. Tetapi puji Tuhan, DIA selalu memberi berkatNya lewat hal-hal yang tidak pernah saya perkirakan, entahkah itu mendapat hasil dari bisnis kecil-kecilan, atau tiba-tiba seorang kerabat jauh memberi uang, dan pemberian dari kakak sehingga saya bisa tetap menabur.

Saya percaya Tuhan tidak membiarkan anak-anakNya berkekurangan. Saya terus berdoa dan melakukan yang terbaik. Waktu-waktu yang ada saya manfaatkan dengan membaca buku-buku untuk memperkaya diri, berolahraga, dan melayani di gereja. Saya juga selalu mempersiapkan diri dalam setiap panggilan interview.

Tetapi keadaan terasa mustahil, dan ini membuat saya sempat stres. Segala macam doa sudah saya lakukan. Doa puasa, doa syukur, doa permohonan, berseru-seru, sampai akhirnya merasa tidak kuat lagi dan hanya bisa menangis sambil berdoa dalam bahasa Roh. Puji Tuhan, IA menyediakan teman-teman seiman, orangtua, dan pemimpin-pemimpin rohani untuk menguatkan serta mendukung dalam doa.

Satu ketika di bulan Maret 2007 tanpa sadar saya menuliskan kalimat “My first day of work” pada agenda di kolom tanggal 2 April. Saya tidak pernah menyangka bahwa pada tanggal yang sama saya resmi bekerja di perusahaan baru!Puji Tuhan! Saya sungguh bersukacita! Pertolongan TUHAN nyata buat saya, seperti FirmanNYA di Mazmur 121:2 yang saya pegang teguh: “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”.

Melewati “padang gurun”, Tuhan menjadikan saya pribadi yang lebih kuat, lebih memercayai DIA dan FirmanNya, lebih bersemangat dalam hidup, dan mengenal serta mengasihi DIA lebih lagi. Puji Tuhan! Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus! (Lovina Linawati Santoso, pengerja DM GBI Lippo)

“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti”.

The Truth Behind How We Manage Money

Krisis keuangan global yang baru saja menimpa, merupakan salah satu fenomena dari pengelolaan yang salah atas uang. Dan menurut Mr. Alan Greenspan, seorang mantan pimpinan Federal Reserve Amerika Serikat, krisis yang pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda akan tetapi didasari oleh satu alasan, sifat dasar manusia yang tamak.

Pendiri dari Crown Financial Ministries Dr Larry Burkett, seorang yang menghabiskan hidupnya dalam mempelajari keuangan bukan hanya dari dunia bisnis tapi juga dari sisi Firman Tuhan telah membawanya kepada satu kesimpulan. Yaitu bahwa kehidupan keuangan kita merupakan cerminan kehidupan rohani kita. Tidaklah heran, ketika berurusan dengan uang terkadang kita dapat melihat dimana hati seseorang berada dan sifat sesungguhnya tersingkap. Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada (Matius 6:21).

Sesungguhnya di Alkitab ada sekitar 400 ayat berbicara tentang keselamatan dan 500 ayat berbicara tentang doa akan tetapi ada 2.350 ayat berbicara tentang uang dan harta benda. Pernahkah kita berpikir mengapa Alkitab begitu banyak berbicara tentang uang dan harta benda? Merujuk kepada cerita tentang orang muda kaya yang tidak mau melepaskan hartanya demi mengikut Tuhan Yesus, menjelaskan betapa kekayaan yang dimilikinya telah menimbulkan kesukaran besar bagi dia untuk masuk dalam kerajaan surga (Lukas 18:18-24).

Kita juga menyadari Alkitab berbicara di 1 Timotius 6:10  bahwa “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”. Dan ini benar, karena uang masih menjadi motif nomor 1 untuk tindakan kriminalitas. Bahkan lebih jauh Dr. Larry Burkett mengatakan bahwa uang dalah musuh nomor 1 bagi kasih kita terhadap Tuhan Yesus Kristus. Dan Firman Tuhan di dalam Matius 6:24 mengatakan bahwa satu-satunya ilah yang disejajarkan dengan Tuhan Yesus Kristus adalah mamon.

Alkitab sedari mula telah memperingatkan kita akan bahaya kekayaan. Namun itu tidak menyurutkan keinginan manusia dari jaman ke jaman untuk mengejarnya hingga menjual iman mereka. Kalau kita cermati dari sejarah, maka kekristenan tidak pernah bisa dibendung dengan siksaan dan aniaya, tetapi iman kekristenan bisa menjadi kandas karena isu materialisme.

Keuangan yang berkemenangan menuntut setiap orang Kristen sejati harus memiliki pegertian benar tentang kepemilikan (Ownership) dan kepengelolaan (Stewardship). Sadarilah bahwa yang empunya segala harta kekayaan adalah Dia dan kita hanyalah seorang pengelola, maka kita menjadi benar-benar merdeka dari semua jerat bahaya keuangan yang diperingatkan oleh Firman Tuhan.

Pertanyaan terakhir, Tuhan atau mamonkah yang ada di hati kita? (Yausianata, konsultan keuangan, anggota Crown Financial Ministries Indonesia-CFMI)

“The way we manage our money is an external expression of an internal spiritual condition” – Dr. Larry Burkett –

Profil Penulis

Penulis lahir di kota Jambi dan telah aktif melayani di ladang Tuhan sejak lahir baru di tahun 1994. Pada tahun 1996, memenuhi panggilannya untuk ke Jakarta untuk melanjutkan studi di kampus dimana Tuhan tempatkan.  Penulis saat ini merupakan salah satu tim kepemimpinan di jemaat lokal Gereja Bethel Indonesia, serta pernah aktif di beberapa bidang pelayanan sepert Target Campus Ministry, Campus Network, rêp ministry, Growing Leaders serta Crown Financial Ministry. Dengan latar belakang lulusan Magister Akuntansi, saat ini bekerja sebagai konsultan keuangan di sebuah perusahaan internasional terkemuka.

MONEY TALK

Begini yang tertulis di Alkitab, “Untuk tertawa orang menghidangkan makanan; anggur meriangkan hidup dan uang memungkinkan semuanya itu” (Pengkhotbah  10:19). Uang memang memungkinkan semuanya. Sebagai alat pembayaran, dimana jaman sekarang ini “nggak ada yang gratis”, maka uang menjadi sangat penting dalam hidup manusia.

Tapi ingat! Yang memegang KENDALI atau berkuasa atas si uang adalah si pemegang uang (baca=manusia), dan bukan sebaliknya! Dan kalau tidak berhati-hati dan berhati bijak, uang bisa banget membawa kita ke arah yang “tidak membahagiakan”! Makanya penting untuk kita simak prinsip penting berikut tentang UANG…

UANG BUKAN DOSA

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (I Timotius  6:10)

Uang itu bukan dosa, dan punya uang juga tidak dosa. Tapi lain masalahnya, kalau kita ”menyimpang dari iman” dan ”menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka” karena uang! Kalau sudah begini, kita termasuk ”golongan” cinta uang yang nggak peduli sama orang lain, ”asal uang masuk ke kantong dengan cara apapun”. Alias jadi egois, kejam, sadis…

UANG/BERKAT MATERI BERSUMBER DARI TUHAN

Uang yang kita terima melalui pekerjaan, bisnis, warisan ortu, dll, bukan untuk diri sendiri lho! Karena kita ini sesungguhnya cuma PENGELOLA/BENDAHARA (STEWARD) atau SALURAN (PIPELINE).

Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. (Amsal  11:24)

UANG TIDAK TURUN DARI LANGIT

Artinya, kita harus tetap bekerja seperti yang tertulis dalam Amsal 28:19, “Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia akan kenyang dengan kemiskinan”. Jadi, jangan malas! Lakukan yang terbaik dalam segala hal/dimanapun kita ditempatkan TUHAN.

UANG ADALAH “BENIH” DAN “ROTI”

Dalam 2 Korintus 9:10 tertulis, Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu”.

Uang yang dipercayakan TUHAN untuk kita kelola punya 2 fungsi. Pertama jadi benih untuk kita tabur lagi. Kedua jadi roti, untuk kita makan. Artinya begini, Tuhan ingin kita MENIKMATI hasil kerja kita. Kita bisa memakainya untuk berlibur, membeli bermacam kebutuhan hidup, ditabung untuk hari tua, diinvestasikan, dll. Tapi, ingatlah bahwa dari setiap uang yang kita terima, di dalamnya ada BENIH yang harus kita tabur juga (baca: persepuluhan, persembahan, membantu orang lain, diakonia, dll).

Seperti tangan yang tertutup tidak akan bisa menerima lagi benda-benda lain, demikian juga semakin kita menggenggam uang yang kita terima, kita juga tidak akan menerima ”kebaikan Tuhan” yang lain!Ada gambar tangan dikepal dan tangan terbuka

LOAN vs DEBT

Sebisa mungkin hindarilah hutang (baca: jangan pernah berhutang). Karena orang yang berhutang “menjadi budak” dari yang dihutangi. Kalaupun kita ingin meminjam (=loan), pastikan kita bisa membayar pinjaman itu! Jadi tidak sampai terjerat hutang (=debt). Contoh yang salah, punya penghasilan per bulan 5 jt tapi mengambil KPR yang cicilan per bulannya 4 jt. Atau punya gaji 2 juta, tapi belanja pakai kartu kredit sampai 1,5 juta.

SMART SPENDING

Lawannya “Besar Pasak daripada Tiang” dan “Gali Lubang Tutup Lubang” adalah Smart Spending! Apa itu?

Satu, Pengeluaran harus disesuaikan dengan KEMAMPUAN. Jangan hidup dengan gaya orang bergaji 5 juta,  kalau gaji kita hanya 2 juta. Punya uang jajan 20 ribu? Ya jangan jajan lebih dari itu.

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani  13:5).

Dua, Bukan KIKIR tapi PIKIR. Walaupun menabung memang perlu karena dengan menabung kita punya ”cadangan” di saat yang tidak bisa kita duga dan menghindarkan kita dari jeratan hutang. Tapi jangan juga demi mengisi rekening di bank maka kita menjadi orang yang Kikir/PELIT. Contoh, sepatu sudah rusak, baju sudah robek/pudar warnanya tetap tidak mau membeli yang baru, padahal kita mampu untuk membelinya. Ini juga bukan Smart Spending.

Tiga , Track your expenses! Atur pengeluaran sesuai prioritas. Perlu uang untuk sekolah, ya pengeluaran lain diperkecil. Hindari Pengeluaran Yang tidak perlu. Beli sesuai Fungsi bukan sesuai Merk.  Sesuai Kebutuhan, bukan keinginan. Dalam hal mengelola uang, yang paling penting adalah PENGENDALIAN DIRI.

Percayalah bahwa Tuhan mau banget membuat kita hidup berkelimpahan (Yoh 10:10a ), lack no good things, tidak kekurangan sesuatu yang baik, menjadi pemberi pinjaman, dan bukan peminjam. TUHAN memang punya ”hobi” memberkati kita, tapi apakah kita bisa diPERCAYA  untuk mengelola berkat (materi) yang Tuhan beri? Semua tergantung kita. Pilihan ada di masing masing kita! (LLS)

KALAU DAPET UANG JAJAN 1 JT/HARI, MAU DIAPAIN?

Syanti, 24, Wiraswasta:

Dikumpulin buat buka usaha

Apriyana, 22, Finance Officer:

Ajak temen2 jalan2 terus tiap hari n makan..g yg bayarin semuanya

Juferdi, 22, , Fresh Graduate:

1 juta/hari dapetnya kalo rutin sih.. sebagian belanja, tabung sama beramal dong

Franisz, 27, Editor:

Aku akan lebih sering memberi lebih banyak, dan lebih sering melibatkan diri.

Muliadi, 22, Mahasiswa:

Yahh klo dapet 1 jt perhari gw kumpulin dah buat beli tiket kapal bahtera Film 2012