Apakah kamu jatuh dalam dosa? Pernahkah kamu berperang melawan pencobaan dan kalah? Jika “YA” jawabanmu, teruskanlah membaca. Aku yang menuliskan artikel ini adalah pendosa besar. Sebutkan satu dosa, dan 99% sudah pernah kulakukan. (Tapi aku tidak pernah membunuh orang. Setidaknya itu yang kuingat). Jadi hari ini, aku berbicara sebagai sesama pendosa dan berbagi denganmu pelajaran-pelajaran yang kudapat waktu masih terikat dosa.
Hal besar yang kusadari mengapa aku terjerat dalam kebiasaan dosa, adalah karena aku berperang di arena yang salah. Aku memerangi apa yang di luar diriku, padahal peperangan itu adanya di dalamku. Tidak heran, kalau aku kalah! Kita berpikir bahwa pencobaan itu masalah eksternal. Salah. Pencobaan itu masalah internal. Karena semua pencobaan-pencobaan eksternal ini tidak akan berkuasa jika tidak bekerja sama dengan apa yang ada di dalam diriku.
Pesan pentingku hari ini untukmu: Kemenangan itu haruslah dikerjakan dari dalam. Dan, kegagalan itupun datangnya dari dalam.
Persis seperti kisah kuda Trojan. Selama 10 tahun, bangsa Yunani mencoba menaklukkankotaTroy, tetapi tidak pernah berhasil.Kotaini sangat kokoh, dengan temboknya yang tinggi dan tebal, pintu gerbang yang sangat besar, sehingga tentara-tentara Yunani tidak dapat menghancurkannya, seberapa kuat mereka berusaha. Tapi satu hari, orang-orang Trojan melihat para tentara Yunani berlayar menjauhi mereka dan meninggalkan sebuah patung kuda yang sangat besar. Lalu mereka membawa masuk patung tersebut sebagai “piala perang”. Mereka tidak tahu bahwa orang-orang Yunani hanyalah berpura-pura menjauh, padahal beberapa tentara mereka bersembunyi di dalam patung kuda raksasa tersebut.
Malam harinya, ketika rakyat Trojan tidur, tentara Yunani keluar dari patung kuda itu, dan membuka pintu gerbangkotaTrojan, mempersilahkan masuk para tentara Yunani yang lain dan menghancurkankotaTroy.
Perhatikan baik-baik: Kamu tidak jatuh karena pencobaan besar yang terjadi diluar dirimu, melainkan karena situasi didalammu lemah. Pencobaan tidaklah begitu berkuasa. Hanya saja “seseorang” telah membuka pintu gerbangnya. Siapakah itu? Kuda Trojanmu, yang adalah senjata iblis yang paling hebat, kuat, ampuh, dan mematikan.
Senjata Iblis Paling Hebat
Satu hari, diadakan Konferensi Tahunan di neraka, yang dihadiri semua iblis di dunia. Tema acara adalah “Senjata terhebat kita melawan umat Allah”.
Pembicara pertama, iblis tingkat satu, berdiri di panggung dan mengumumkan bahwa senjata terhebat adalah “hawa nafsu”. “Bahkan Presiden, Pendeta, Pengkhotbah tidak bisa melawan hawa nafsu!” katanya. Semua setuju. Pembicara kedua berdiri dan berkata bahwa senjata terhebat bukanlah hawa nafsu, melainkan keserakahan. Pembicara ketiga naik ke panggung dan berkata bahwa senjata terampuh adalah Kesombongan.
Akhirnya, pembicara terakhir, berbisik, “Senjata terhebat kita adalah… penolakan.”
Ketika Aktivitas Rohani Tidaklah Cukup
Penolakan terhadap diri sendiri adalah kuda Trojannya pencobaan. Ia membuka pintu gerbang jiwa kita kepada pencobaan. Itu sebabnya kamu kalah dalam peperangan. Aku sangat yakin akan hal ini, karena aku pernah mengalaminya. Berpuluh tahun lalu, aku tidak bisa membuang kebiasaan pornografi. Selama bertahun-tahun, seberapa keras aku mencoba, aku tidak bisa keluar dari cengkeramannya yang mematikan. Seluruh tenaga dan waktuku habis karena ketagihan pornografi.
Waktu itu, aku bertanya kepada pemimpin-pemimpin rohaniku, “Bagaimana aku bisa memerangi pencobaan ini? Sangat melelahkan.” Dan jawabannya sama, “Kamu perlu berdoa lebih banyak,” atau “Kamu perlu mengingat Alkitab lebih banyak,” atau “Kamu perlu ikut pertemuan doa lebih sering,” atau “Kamu perlu menghindari situasi yang membawamu kepada dosa itu”. Semuanya memang baik. (Aku akan memberimu nasehat sama, nanti, tapi dari sudut yang berbeda.). Tapi aku sangat kaget karena semua hal itu tidak berhasil membuatku terlepas dari pornografi.
Dan dengan cepat, nasihat-nasihat mereka membuatku makin frustasi, sehingga aku semakin terikat dalam dosa. Mengapa begitu? Karena sebelumnya, aku sudah terlanjur membenci diriku yang terus jatuh dalam dosa sama. Ditambah lagi sekarang aku punya satu alasan baru untuk membenci diriku lebih lagi: aku sudah berjanji untuk berdoa dan mengingat Alkitab lebih banyak, tapi ternyata aku pun gagal melakukan hal ini! Siklus membenci diri yang begitu hebat ini membawaku untuk berbuat dosa lebih lagi.
Anatomi Kebiasaan Berbuat Dosa
Pertama, kamu tidak mencintai dirimu sendiri. Kamu tolak dirimu. Kamu benci dirimu. Kamu tidak menerima dirimu apa adanya. Kamu tidak menghargai dirimu.
Kedua, hubunganmu yang paling penting mengalami disfungsi (tidak berfungsi dengan baik) karena sekalipun di sekelilingmu ada orang-orang yang sungguh-sungguh mencintaimu, kamu tidak bisa melihat atau menerima cinta tersebut.
Ketiga, kamu menyembah allah yang “menolak”. Allah yang sangat kejam, menghakimi dan taat hukum. Sehingga kamu juga tidak bisa menerima cintaNYA.
Jika kamu tidak menyembuhkan luka “dalam” ini dan mulai belajar mencintai dirimu sendiri seperti Tuhan mencintaimu, kamu tidak akan pernah bisa menang melawan pencobaan. Nanti akan kita bicarakan tentang bagaimana mengatasi hal ini. Tapi ijinkan aku memberimu langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghadapi peperangan yang terjadi DIDALAMMU.
Terimalah Kasih Tuhan yang Tanpa Syarat, Sekarang!
Kenikmatan dosa itu sebenarnya adalah versi bajakan dari kenikmatan yang akan kita dapat ketika kita dicintai.
Apakah kamu ingin mengalami kenikmatan karena dicintai seseorang? Terimalah cinta Tuhan yang tanpa syarat, hari ini! Jangan berfokus kepada keburukanmu. Berfokuslah kepada kebaikanmu. Jangan benci dirimu. Jangan tolak dirimu. Atau penolakan ini akan mengakibatkanmu berbuat dosa lebih lagi. Tuhan mencintaimu lebih dari yang bisa kamu bayangkan.
Alkitab berkata dalam Roma 8:5, 11: Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Apa yang Tuhan katakan di situ? “Jangan berfokus kepada keberdosaanmu. Melainkan berfokuslah kepada rohmu. Terbayang bukan? “RohKU diam didalammu!” Dengan kata lain, berfokuslah kepada yang baik. Inilah pemikiran benar, yaitu bahwa kuasa dahsyat yang menciptakan setiap atom, molekul, daun, pohon, lembah, samudra, pegunungan, planet, matahari, bintang dan galaksi…ya, kuasa paling dahsyat di alam semesta, ada didalammu. (diterjemahkan oleh INSIDE dari http://www.bosahchez.ph)
Recent Comments